10 September, 2009

Melankolik ...


Itulah yang menerpa atma, di kala Ramadhan makin berlalu ...

Bagai rintik hujan yang tempias di kaca jendela.

Hembusan anginnya sampai ke sanggar kami.


Ramadhan sudah 20 hari menemankan kita.

Dia mohon berlalu, dengan pamit.

Kita hanya rafakkan doa, moga kau datang lagi.

Kami belum puas bersamamu.

Maafkan kami, untuk detik-detik waktu yang sengaja kami biarkan hadirmu, tanpa cumbu rayu.

Sungguh, kami membilang hari-hari indah bersamamu yang mungkin indahnya pada mata kami tetapi tidak padamu yang merasainya.

Ramadhan, jangan kau kata sayonara.

Doakan saja kita bertemu kembali tahun mendatang.

Kami mahu bersamamu.

Kami rindu.

Sungguh! Kami rindu ...

Ah!

Dada kami berat. Penuh sebak. Penuh sayu. Dek Ramadhan yang bakal berlalu.

Tiada ulasan: